Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini, sumber daya manusia dalam negeri mampu mengelola potensi minyak dan gas bumi (migas).
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid mendukung langkah Presiden Jokowi yang ingin pengelolaan migas bisa dipegang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
Baca Juga
"Memang gerakan untuk mempersiapkan anak-anak negeri dan pengusaha siap dalam bidang itu sudah dilakukan," kata dia, Rabu (11/1/2023).
Advertisement
Menurut Abdul, salah satu yang bisa dilakukan adalah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, dan bahkan memberikan beasiswa.
"Sudah ada itu beasiswa terhadap anak-anak yang ingin mengambil jurusan yang berkaitan dengan pertambangan dan energi," jelas dia.
Meski demikian, Abdul mengingatkan, bahwa mereka yang mendapatkan beasiswa harus mau kembali dan bekerja di dalam negeri.
"Harus bekerja di dalam negeri kalau nggak nanti mereka setelah dikasih beasiswa tetapi kerjanya di luar karena lapangan pekerjaan dalam negeri enggak menyediakan," kata dia.
Pernyataan Presiden
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini, sumber daya manusia dalam negeri mampu mengelola potensi minyak dan gas bumi (migas). Menurut presiden, potensi tersebut besar dan harus diberdayagunakan.
"Sejak awal kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang itu adalah kita ingin meyakinkan bahwa SDM-SDM kita ini mampu dan itu yang saya tunggu tadi. Saya menanyakan Dirut Pertamina produksinya naik atau turun, ya naik,” ujar Jokowi saat tinjauan proses produksi minyak dan gas bumi (migas) di Kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, seperti dikutip dari siaran pers, (6/1/2023).
Produksinya yang meningkat, lanjut Jokowi, patut diapresiasi. Sebab, menurut laporan diterimanya, peningkatannya cenderung signifikan setelah pengelolaan diambil alih Pertamina.
Meski demikian, Kepala Negara mendorong agar produksi minyak dapat meningkat lebih tinggi lagi dengan target mencapai 400 ribu barel per hari.
"Target tadi yang saya sampaikan 400 ribu barel per hari dari 156, 158 ribu (barel per hari) menuju ke 400 (ribu barel per hari). Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi tadi sudah saya sampaikan, ini target,” lanjut dia.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa Blok Rokan saat ini dikelola sepenuhnya oleh putra-putri terbaik bangsa. Dengan pengelolaan tersebut, kata Nicke, Pertamina dapat membuktikan produksi minyak di Blok Rokan meningkat, bahkan mendapat penghargaan sebagai blok dengan sumur pengeboran terbanyak.
"Atas seluruh proses ini, ini Blok Rokan baru saja mendapatkan penghargaan dari Muri, blok dengan sumur pengeboran terbanyak,” kata Nicke.
Advertisement